Sufmi Dasco Ahmad Bantah Adanya Isu Tukar Guling Kursi Ketua MPR dengan Posisi Menteri

Sufmi Dasco Ahmad Bantah Adanya Isu Tukar Guling Kursi Ketua MPR dengan Posisi Menteri

Sufmi Dasco Ahmad Bantah Adanya Isu Tukar Guling Kursi Ketua MPR dengan Posisi Menteri

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, angkat bicara mengenai isu yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, terkait dugaan adanya kesepakatan “tukar guling” antara kursi Ketua MPR RI dan jatah kursi menteri untuk Partai Golkar dalam kabinet pemerintahan mendatang. Dalam keterangannya, Dasco menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan semacam itu dan menyebut bahwa proses politik terkait pemilihan Ketua MPR dilakukan dengan cara musyawarah mufakat, bukan melalui mekanisme barter jabatan.

Klarifikasi Dasco Soal Isu Tukar Guling
Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan bahwa Partai Gerindra senantiasa mengedepankan prinsip musyawarah dalam menentukan posisi-posisi strategis di lembaga negara, termasuk dalam proses pemilihan Ketua MPR. “Kami lebih memilih cara musyawarah mufakat untuk membahas penentuan Ketua MPR RI, bukan dengan cara tukar guling jabatan menteri,” ujar Dasco dalam sebuah pernyataan. Ia juga menambahkan bahwa isu yang berkembang tersebut tidak berdasar dan hanya sebatas spekulasi politik yang tidak perlu dibesar-besarkan.

Sufmi Dasco Ahmad Bantah Adanya Isu Tukar Guling Kursi Ketua MPR dengan Posisi Menteri

Dasco menyatakan bahwa fokus Partai Gerindra saat ini adalah memastikan stabilitas politik dan mendorong pembangunan nasional, bukan sekadar mengejar posisi tertentu dalam kabinet. Menurutnya, kerja sama dengan partai-partai lain, termasuk Golkar, lebih diarahkan pada sinergi kebijakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan sekadar untuk kepentingan pembagian jabatan.

Musyawarah Mufakat dalam Proses Pemilihan Ketua MPR
Proses pemilihan Ketua MPR yang diusung oleh Gerindra dan Golkar memang mencerminkan tradisi politik Indonesia yang mengedepankan musyawarah mufakat. Dalam tradisi ini, para pemimpin partai politik berkumpul untuk mencapai kesepakatan bersama tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak luar. Hal ini, menurut Dasco, merupakan bentuk komitmen Gerindra untuk menjaga harmoni dan kebersamaan dalam politik Indonesia, yang bertujuan demi terciptanya iklim politik yang kondusif dan inklusif.

Dasco juga mengungkapkan bahwa musyawarah mufakat adalah pendekatan yang paling tepat untuk menghadapi kompleksitas politik nasional, terutama dalam hal penentuan posisi strategis di lembaga legislatif seperti MPR. Dengan pendekatan ini, semua partai politik yang terlibat dapat saling mendengarkan, memahami, dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.

Penegasan Dasco soal Hubungan dengan Partai Golkar
Sufmi Dasco Ahmad juga menegaskan bahwa hubungan antara Partai Gerindra dan Partai Golkar tetap terjalin dengan baik, meski sempat muncul isu terkait tukar guling jabatan tersebut. Menurutnya, kedua partai tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu mendukung pemerintahan yang ada dan memastikan kelancaran proses demokrasi di Indonesia. “Tidak ada kesepakatan khusus yang melibatkan pembagian kursi menteri dengan Partai Golkar. Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama secara terbuka dan transparan,” tegas Dasco.

Dalam pandangan Dasco, kerja sama antara Gerindra dan Golkar tidak hanya sebatas pada pembagian jabatan, melainkan lebih pada sinergi program-program pembangunan yang pro-rakyat. Ia juga menyebut bahwa komunikasi antara para pemimpin partai tetap berjalan lancar, dan tidak ada hambatan yang mengganggu hubungan koalisi.

Spekulasi Politik yang Tidak Berdasar

Lebih lanjut, Dasco mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh spekulasi politik yang beredar. Ia menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum menarik kesimpulan terkait isu politik yang ada. Menurut Dasco, semua keputusan strategis yang diambil oleh Partai Gerindra, termasuk dalam hal penentuan Ketua MPR, selalu melalui mekanisme yang sesuai dengan prinsip demokrasi dan musyawarah.

Dasco juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk fokus pada isu-isu yang lebih substantif, seperti pemulihan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan penguatan sektor pendidikan dan kesehatan. “Isu tukar guling hanya akan mengalihkan perhatian publik dari hal-hal yang lebih penting dan mendesak,” tambahnya.

Kesimpulan
Isu “tukar guling” antara posisi Ketua MPR dan kursi menteri Golkar yang sempat mencuat ternyata tidak memiliki dasar yang kuat, sebagaimana yang ditegaskan oleh Sufmi Dasco Ahmad. Partai Gerindra, bersama dengan partai-partai lain dalam koalisi, tetap berkomitmen untuk mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan strategis. Dasco berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak terverifikasi, serta lebih fokus pada pembangunan bangsa yang berkelanjutan.

Dengan demikian, hubungan antara Gerindra dan Golkar tetap solid dan terfokus pada agenda-agenda pembangunan nasional, tanpa ada embel-embel kesepakatan yang merugikan satu sama lain. Partai Gerindra mengajak semua pihak untuk mendukung stabilitas politik dan pemerintahan yang ada demi tercapainya kesejahteraan rakyat secara merata.